Generasi ompong dengan rambut mohwakya, jeans ketat dengan langka
kaki bak tentra plastic menggunakan boots. Ya..I’m Punk, katanya
demikian. Ya..anda memang Punk. Kata yang layak ataupun pas untuk stile
ini adalah semuanya sudah seragam lifestile Siapapun dapat
menggunakannya sekarang. generasi yang mengikuti arus sebagaimana ia
melihat satu sisi yang menurutnya lagi ngetren pada saat itu saja tanpa
landasan dan pemahaman dari awal, kenapa mereka harus ada. Kali ini
pembahasan yang cukup sederhana tetapi mempunyai makna yang cukup
siknifikan dalam mengambil suatu tindakan dengan alasan dan pemahaman
sebelum membawanya dalam sebuah pengaplikasian dengan landasan
pemikikiran yaitu idealisme kenapa mereka harus ada, sebab punk bukanlah
generasi instan yang pada saat ini mengepalkan tangannya dan esok akan
mengangkat tangannya bahwa saya menyerah.
Fenomena kenyataan dengan kata
budaya ikut mengikuti, sebagaimana anak kecil yang ompong langsung saja menelan tanpa mengunya sebelumnya. Begitulah yang adanya sebagian dari pada mereka yang dikatakan generasi ompong tanpa pemahaman suatu pemikiran dengan landasan idealisme kenapa mereka harus demikian dengan hanya mendengarkan musik dan berdandan ala punk mereka sudah dapat dikatakan Punk? Tidak.
Punk bukan hanya sebuah stile ataupun gaya yang tepat untuk kata sekarang, tetapi tepatnya adalah jiwa, idealisme dan idiologi cara pandang memahami tindakan dan pemikiran. Kemalasan berfikir dan keangkuhan yang kadang menjadi dinding perantara untuk mengerti dan memahami mengapa ada kata Punk. Jangan hanya mampu mencerca, jangan hanya mampu menghardik sedangkan kemampuan pemahaman tentang cercahan dan hardikan yang dilontarkan tidak dapat memberi alasan kenapa harus demikian. Kenyataan tidak dapat ditutup-tutupi lagi bahwa bayak dari pada mereka adanya. Punk bukan generasi ompong dan Punk bukan genrasi instan yang ikut-ikutan dan singkat mirip mie rebus dan kopi saset yang hanya mampu ditelan begitu saja, sekarang bukan hanya makanan saja tetapi informasi ataupun perkataan orang lain tanpa memahami dahulu.
Semoga suara mikropone ini dapat menjadi pemahaman buat mereka generasi ompong yang meniru bahkan menjual stilemu untuk sebuah keuntungan ataupun trend lifestile. ”you bastards”
untuk dirimu yang masi mengealkan tangan, apapun stile ataupun gayamu kata Punk tidak bisa dipisahkan dari jiwamu idealisme dan idiologimu hari ini dan untuk berikutnya angkat mikroponemu kawan.
Fenomena kenyataan dengan kata
budaya ikut mengikuti, sebagaimana anak kecil yang ompong langsung saja menelan tanpa mengunya sebelumnya. Begitulah yang adanya sebagian dari pada mereka yang dikatakan generasi ompong tanpa pemahaman suatu pemikiran dengan landasan idealisme kenapa mereka harus demikian dengan hanya mendengarkan musik dan berdandan ala punk mereka sudah dapat dikatakan Punk? Tidak.
Punk bukan hanya sebuah stile ataupun gaya yang tepat untuk kata sekarang, tetapi tepatnya adalah jiwa, idealisme dan idiologi cara pandang memahami tindakan dan pemikiran. Kemalasan berfikir dan keangkuhan yang kadang menjadi dinding perantara untuk mengerti dan memahami mengapa ada kata Punk. Jangan hanya mampu mencerca, jangan hanya mampu menghardik sedangkan kemampuan pemahaman tentang cercahan dan hardikan yang dilontarkan tidak dapat memberi alasan kenapa harus demikian. Kenyataan tidak dapat ditutup-tutupi lagi bahwa bayak dari pada mereka adanya. Punk bukan generasi ompong dan Punk bukan genrasi instan yang ikut-ikutan dan singkat mirip mie rebus dan kopi saset yang hanya mampu ditelan begitu saja, sekarang bukan hanya makanan saja tetapi informasi ataupun perkataan orang lain tanpa memahami dahulu.
Semoga suara mikropone ini dapat menjadi pemahaman buat mereka generasi ompong yang meniru bahkan menjual stilemu untuk sebuah keuntungan ataupun trend lifestile. ”you bastards”
untuk dirimu yang masi mengealkan tangan, apapun stile ataupun gayamu kata Punk tidak bisa dipisahkan dari jiwamu idealisme dan idiologimu hari ini dan untuk berikutnya angkat mikroponemu kawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar